Killer Clown John Wayne Gacy

Mengenal Killer Clown John Wayne Gacy, Pembunuh Berantai Berkostum Badut!

Mengenal Killer Clown John Wayne Gacy – Pembunuh berantai menjadi makhluk paling edan yang berkeliaran di Bumi. Biasanya mereka tak puas dengan hanya membunuh satu orang saja, mereka akan kembali di peristiwa lain untuk memangsa korban kedua dan seterusnya. Itulah kenapa mereka dicap sebagai pembunuh berantai.

Selain itu, motifnya juga berbagai jenis, ada yang diawali dengan serangan seksual ataupun perampokan. Salah satu pembunuh berantai paling kejam di antaranya merupakan John Wayne Gacy yang dikenal sebagai Killer Clown seperti nama salah satu Slot Online Gampang Menang.

Mengenal Killer Clown John Wayne Gacy, Pembunuh Berantai Berkostum Badut!

John Wayne Gacy si Badut Pembunuh atau Killer Clown, di siang hari dia bekerja sebagai relawan badut penghibur untuk buah hati-buah hati dalam pesta ulang tahun dan di rumah sakit. Malam harinya, membisu-membisu dia menyodomi sampai membunuh 33 remaja laki-laki antara 1972 sampai 1978. Pada 10 Mei 1994, Gacy dieksekusi dengan suntikan mematikan. Kegilaan dari John Wayne Gacy hampir sama dengan Wanita Terkejam Elizabeth Bathory.

Perjalanan Hidup Killer Clown

Gacy lahir pada 17 Maret 1942, di Chicago, Illinois. Dia merupakan buah hati kedua dari tiga bersaudara dari John Stanley Gacy dan Marion Robinson.

Semenjak usia 4 tahun, Gacy sudah berulangkali mengalami kekerasan secara lisan dan jasmaniah oleh ayahnya yang pecandu alkohol.

Pada usia 11 tahun, Gacy dirawat di rumah sakit selama sebagian bulan setelah tiba-tiba pingsan yang tak bisa dipahami tim medis.

Ayahnya menyimpulkan bahwa Gacy pura-pura pingsan sebab dokter tak bisa mendiagnosis alasan pingsannya.

Sesudah 5 tahun keluar-masuk rumah sakit, kesudahannya ditemukan bahwa dia memiliki gumpalan darah di otak yang diizinkan. Namun, ayahanya terus menyiksanya.

Sehingga, dia putus sekolah sebab kesulitan mengejar tertinggal pelajaran dikala dia keluar-masuk rumah sakit.

Ejekan ayahnya kian menjadi. Menurut ayahnya itu bukti bahwa Gacy bodoh.

Pada usia 18 tahun dia masih tinggal bersama ayah dan ibunya dengan terlibat dalam sebagian kesibukan, merupakan dalam klasifikasi Partai Demokrat dan bekerja menjadi asisten kantor polisi.

Dikala itu, dia merasakan perhatian positif yang dikasih orang-orang di luar lingkungan rumahnya dan dia menganggap itu pencapaian besarnya. Namun, ayahnya dengan kencang memadamkan kebahagiannya.

Bertahun-tahun dilecehkan ayahnya, dia merasa lelah, dan setelah dilarang menerapkan kendaraan beroda empat sendiri oleh ayahnya, kesudahannya dia menentukan keluar dari rumah untuk pindah ke Las Vegas, Nevada.

Pada 2 Januari 1972, Gacy berjumpa korban menghilangkan nyawa orang lain pertamanya, Timothy Jack McCoy (16 tahun) dikala dia menunggu bus yang datang esok hari. Gacy menawarkan menginap di rumahnya.

Paginya McCoy menolong menyiapkan sarapan dan membawanya ke kamar Gacy dengan masih mengatur pisau. Gacy mengira McCoy akan menyerangnya, karenanya dengan sigap Gacy membunuh dan berkaitan seksual dengan mayatnya.

Hal itu membuatnya ketagihan sebab dia mengaku merasakan sensasi seksual yang tinggi. Untuk menutupi jejak, mayat itu dia kubur di bawah rumahnya.

Kemudian, dia bersiasat dengan bekerja di bidang konstruksi dan membuka lowongan kerja untuk para remaja laki-laki yang bisa dibayar murah.

Mayat yang menumpuk di rumahnya membuat bau busuk kian menyengat sampai tetangganya minta Gacy untuk menghilangkan bau itu yang tak dikenal tetangganya dari mana asalnya.

Gacy memainkan identitas ganda, di mana dia melancarkan aksinya pada malam hari sebagai penjahat kelamin dan pembunuh, pada siang hari dia berusaha menjadi relawan di lingkungan rumahnya.

Dia menjalin hubungan dekat dengan para tetangganya, berwajah ramah. Dia sering kali juga menerapkan kostum Pogo si Badut untuk menghibur buah hati-buah hati di pesta ulang tahun dan di rumah sakit buah hati.

Namun-orang suka John Wayne Gacy pada siang hari, sebagai pemilik bisnis yang sukses dan orang yang bertindak bagus di kelompok sosial.

Namun, banyak yang tak tahu identiasnya pada malam hari, selain para korbannya. Dia merupakan seorang pembunuh sadis yang berkeliaran.

Pada 11 Desember 1978, di Des Moines, Robert Piest yang berusia 15 tahun sirna setelah meninggalkan pekerjaannya di toko obat.

Sebelumnya, Piest memberitahu ibu dan rekan kerjanya bahwa dia akan melakukan wawancara dengan kontraktor konstruksi untuk penempatan pada musim panas akan datang.

Namun, dia menghilang tak kembali ke rumah. Namun melapor polisi.

Pemilik toko obat mengatakan kepada penyidik bahwa kontraktor hal yang demikian merupakan John Gacy. Gacy dihubungi oleh polisi, dia mengaku berada di toko obat pada malam bocah itu menghilang, namun menentang pernah berbicara dengan remaja itu.

Penyangkalan Gacy mengundang kecurigaan. Penyelidik melakukan pemeriksaan latar belakang yang menyuarakan catatan kezaliman masa lalu Gacy.

Pada 13 Desember 1978, surat perintah untuk menggeledah rumah Gacy. Barang bukti yang bisa dikumpulkan antara lain cincin SMA angkatan 1975 berinisial JAS, borgol, narkoba, SIM, pornografi buah hati, lencana polisi, senjata api dan amunisi, pisau lipat, sepotong karpet bernoda, sampel rambut dari kendaraan beroda empat Gacy, kuitansi kios, serta sebagian item pakaian bergaya remaja dalam ukuran yang tak sesuai dengan Gacy.

Penyelidik juga turun ke ruang merangkak, di mana di situlah Gacy menguburkan korban-korbannya. Namun, polisi dikala itu tak mencurigai tempat itu. Bau busuk dari ruang itu dipikr sebab dilema limbah.

Gacy dalam pengawasan 24 jam sehari, sebab dia tersangka utama mereka dalam kasus menghilangnya Piest, yang tengah diselidiki.

Menyadari akan seketika dicokok, pria itu mendatangi rumah teman-temannya untuk menyuarakan selamat tinggal dan mengaku membunuh 30-an orang.

Tak Gacy benar-benar dicokok dan surat penggeledahan kedua dikeluarkan polisi, membuat dia kian tersudut.

Dapat memiliki metode lagi untuk memainkan situasi, dia mengaku membunuh Robert Piest dan remaja laki-laki lainnya. Lewat mencapai 45 sejak 1974.

Gacy juga membeberkan bagaimana dia menahan korbannya dengan berpura-pura melakukan trik sulap, yang mengharuskan mereka diborgol.

Pengacara catatan gigi dan radiologi, 25 dari 33 mayat yang ditemukan sukses diidentifikasi. Dalam upaya untuk mengidentifikasi sisa korban yang tak dikenal, percobaan DNA dijalankan dari 2011 sampai 2016.

Gacy diadili pada 6 Februari 1980, atas menghilangkan nyawa orang lain 33 pemuda.

Sesudah pembelanya mencoba menandakan bahwa Gacy edan, namun juri dari 5 wanita dan 7 pria tak setuju. Sesudah hanya 2 jam berunding, juri mengembalikan vonis bersalah dan Gacy dijatuhi sanksi mati.

John Wayne Gacy dieksekusi dengan suntikan mematikan pada 9 Mei 1994. Kata-kata terakhirnya merupakan, \”kiss my ass.\”